Kamis, 22 Desember 2011

Tips memberi pendidikan seks pada anak

Banyak orang tua modern saat ini mulai memberikan pendidikan seks atau memasukkan anak ke sekolah yang memberikan pendidikan seks. Menurut psikolog Sani B. Hirawan, M.Psi, pendidika seks sebaiknya diberikan sejak dini hingga menikah. “Sebaiknya pendidikan seks diberikan jika sudah terbangun dialog 2 arah antara orang tua dengan anak, yaitu sekirat usia 2-3 tahun.” Ungkap Sani. Menuru Sani, pendidikan seks dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok berdasarkan usia anak Anda:

1. Usia Anak-anak. Pada usia anak-anak dapat dimulai dengan penyebutan alat kemain yang benar, lalu dilanjutkan dengan fungsinya. Jika Anak sudah mengerti, ajarkan cara merawat dan memelihara alat kelamin tersebut.

2. Usia Remaja. Saat usia remaja, maka pendidikan seks yang diberikan adalah untuk mengetahui bagaiaman anak memahami tentang pubertas, misalnya mimpi basah, tumbuhnya jakun (pada anak laki-laki) atau menstruasi (pada anak perempuan).

3. Usia Pra-Nikah. Saat berusia pra-nikah, baru pendidikan seks yang diberikan berisi tentang bagaimana melakukan hubungan seks yang sehat, serta norma-norma agama yang menyertainya.

Pada intinya, ada beberapa anjuran dan pantangan yang sebaiknya diperhatikan orang tua saat memberi atau menyikapi pendidikan seks, agar pendidikan seks menjadi efektif bagi si anak, sebagaimana diuraikan berikut ini:

Anjuran:

1. Biarkan anak mendapatkan pendidikan seks di sekolah. Anda mungkin tidak setuju dengan beberapa yang diajarkan, tetapi pendidikan tersebut dapat dijadikan titik awal.

2. Usahakan komunikasi terbuka dengan anak.

3. Tanyakan tentang kurikulum pendidikan seksi di sekolah

4. Berhubungan baik dengan guru pendidikan sesk tapi tidak berkesan mendiktenya.

Pantangan:

1. Jangan terlalu cerewet dan membuat anak malu dengan pendidikan seks yang ia peroleh di sekolah.

2. Jangan berpikir bahwa pendidikan seks yang anak dapatkan di sekolah sudah cukup. Anak-anak zaman sekarang sudah di-bombardir dengan berbagai akses pornografi, baik dari media atau teman-temannya. Jadi tetap damping si anak.

3. Jangan memaksakan pendapat Anda tentang pendidikan seks pada anak. Masalah seksualitas memiliki beberapa area abu-abu dan setiap generasi mempiliki pendapat sendiri. Hormat pendapat anak Anda, namun tetap berbekal pada kaidah-kaidah agama yang berlaku.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls