Kamis, 15 Desember 2011

Asi Esklusif




Postingan kali ini tergerak setelah membaca sebuah notes seorang teman (Indah) di jejaring sosial Facebook. Dalam notes tersebut, teman saya Indah mengatakan sulitnya mendapatkan informasi tentang pemberian ASI Eksklusif, terlebih bagi Ibu yang bekerja. Keterbatasan cuti kehamilan dan melahirkan yang diberikan pihak perusahaan (umumnya 3 bulan), mengharuskan para Ibu berfikir ekstra demi memberikan ASI Eksklusi kepada buah hatinya. Bagi Ibu yang tempat kerjanya berdekatan dengan tempat tinggal, waktu istirahat menjadi pilihan untuk memberikan ASI Eksklusi ke buah hati. Namun berbeda dengan Ibu yang bekerja jauh dari tempat tinggal, memerlukan usaha ekstra keras untuk mewujudkan ASI Ekslusif. Namun saya yakin usaha itu sebanding dengan hasilnya happy
Dan mengingat kemampuan saya bukan pada bidang Ibu dan Anak, saya pun hanya dapat membantu sebisanya, dengan membantu mencarikan informasi yang akurat seputar pemberian ASI Eksklusif. Dan semua informasi yang saya dapatkan disini merupakan hasil penelusuran saya di internet menggunakan fasilitas google.com.

Tetap ASI Eksklusif MESKI IBU BEKERJA
Ada 7 langkah penting untuk keberhasilan ASI eksklusif. Langkah-langkah itu adalah :
  1. Mempersiapkan payudara (dengan massage, misalnya)
  2. Mempelajari ASI dan tatalaksana menyusui.
  3. Menciptakan dukungan keluarga, teman, dan sebagainya
  4. Memilih tempat melahirkan yang sayang bayi atau mendukung program ASI eksklusif dan tidak sembarangan memberikan susu formula.
  5. Memilih tenaga kesehatan yang mendukung pemberian ASI eksklusif.
  6. Konsultasi ke klinik laktasi dan konsultan laktasi bila menemukan masalah dalam menyusui.
  7. Menciptakan sikap positif tentang ASI dan menyusui.
Santi

MEMERAH DI KANTOR
  • Di tempat kerja, perah ASI 2-3 kali atau tiap 3 jam sekali. Suplai ASI akan berkurang bila aktivitas ini tidak dilakukan secara konsisten. Pemerahan ASI teratur sekaligus dapat menghindari “kebocoran” yang dapat menembus pakaian ibu.
  • Siapkan plastik higienis untuk wadah ASI atau botol susu yang steril jika ibu akan memerah dengan jari.
  • Siapkan termos dari rumah. Esnya bisa dibeli di kantin kantor.
  • Siapkan peralatan memerah jika ibu menggunakan pompa.
  • Beri tahu atasan atau rekan kerja sebelum meninggalkan meja kerja untuk memerah ASI.
  • Pastikan tangan ibu bersih sebelum memerah.
  • Bawalah walkman atau bacaan yang mengasyikkan untuk dinikmati kala sedang memerah ASI dengan pompa otomatis.
  • Cari posisi duduk yang nyaman. Waktu yang dibutuhkan untuk memerah antara + 20 menit-1 jam. ASI yang terkumpul bisa mencapai 500cc.

MEMERAH DI RUMAH
  • Supaya suplai ASI seimbang dengan kebutuhan bayi, ibu harus memerah ASI sebanyak dan sesering mungkin. Bagi ibu bekerja, aktivitas ini bisa dilakukan pagi hari sebelum berangkat.
  • Sekembalinya ibu dari kantor, bayi bisa menikmati ASI langsung dari payudara ibu.
  • Malam sebelum tidur (setelah bayi kenyang), perahlah ASI.

CARA MEMERAH ASI
  • Sebelumnya, kompres payudara dengan air hangat menggunakan waslap.
  • Pastikan tangan ibu bersih sebelum memerah.
  • Letakkan wadah steril di depan puting. Bisa berupa gelas atau stoples yang bermulut lebar.
  • Mulailah mengurut payudara untuk mengeluarkan ASI. Prosesnya hampir sama dengan mengeluarkan pasta gigi. Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk menekan tepi areola sambil tangan menekan ke arah dada. Jemari tangan lainnya menyangga payudara.
  • Pencet-lepas, pencet-lepas, demikian seterusnya. Jika terasa sakit bisa jadi tekniknya kurang tepat. Kadangkala ASI tidak segera keluar, namun tidak usah khawatir, setelah dicoba beberapa kali ASI pasti akan menetes. Bila ASI memancar berarti gerakannya sudah benar dan berhasil menekan gudang susunya.
  • Pencet tepi areola dengan cara yang sama dari samping, untuk memastikan ASI terperas dari semua segmen. Hindari memencet pada bagian puting saja karena tidak akan menghasilkan ASI.
  • Hindari gerakan menggosok pada kulit payudara. Gerakan jari jemari hendaknya memutar.
  • Perah sekitar 3-5 menit sampai aliran melambat, kemudian perah payudara lainnya. Lakukan pada kedua payudara. Seluruh prosedur persiapan dan pemerahan ASI dengan tangan membutuhkan waktu kurang lebih 20-30 menit. Bila pasokan ASI sudah baik/banyak, patokan ini dapat diabaikan karena batasan waktu bermanfaat bila ASI hanya keluar sedikit atau bahkan belum keluar sama sekali.

MEMILIH POMPA ASI
Teknik memerah dengan tangan paling dianjurkan, sebab selain mudah, murah, juga tak merepotkan. Modalnya cuma satu, keterampilan ibu memerah ASI dengan tepat. Meski demikian, di pasaran tersedia beberapa jenis pompa ASI. Berikut kelebihan dan kekurangan masing-masing:
Pompa dengan karet penyedot
Alat jenis ini tidak dianjurkan sebab kurang efisien dan tidak sesuai untuk memerah ASI. Bahan karet yang terdapat di bagian belakang pompa yang berbentuk seperti bohlam sulit dibersihkan dan tak bisa disterilkan. Sehingga ASI yang tersisa di bagian tersebut bisa menjadi media yang menyalurkan mikroba. Pompa ASI jenis ini hanya dianjurkan untuk mengatasi pembengkakan payudara.
Pompa elektrik dan bentuk piston
Pompa ASI elektrik dan yang berbentuk piston memenuhi standar untuk memerah ASI, tapi harganya terbilang mahal. Pompa jenis ini memiliki model manual dan elektrik. Pastikan wadah dan katupnya steril ketika dipakai.

PENYIMPANAN ASI PERAH
Agar ASI dapat tahan lama, berikut hal-hal yang perlu diperhatikan:
  • Simpanlah ASI perahan dalam botol steril atau plastik higienis, lalu tutup rapat-rapat.
  • Cantumkan jam dan tanggal ASI diperah pada label, rekatkan ke wadah ASI.
  • ASI dapat bertahan dalam suhu ruangan selama 6-8 jam.
  • ASI yang disimpan dalam termos es dapat bertahan selama 24 jam.
  • ASI yang disimpan di lemari es dapat bertahan 2×24 jam. Sebaiknya pisahkan ASI dengan bahan makanan lain yang tersimpan di lemari es.
  • Kedua cara di atas paling dianjurkan karena ASI tak akan mengalami perubahan komposisi.
  • Menyimpan ASI di freezer tak terlalu dianjurkan karena suhu beku menghilangkan beberapa zat dan enzimnya, kecuali jika ASI perah ibu sangat berlimpah. ASI beku tetap lebih baik daripada susu formula.
  • Bila disimpan dalam freezer, ASI bisa tahan sampai 3 bulan. Letakkan di bagian dalam freezer, bukan di dekat pintu karena bagian ini paling berpeluang mengalami perubahan dan variasi suhu udara..
  • Sehari sebelum diminumkan, turunkan ASI yang disimpan di freezer ke rak kulkas agar meleleh sedikit-sedikit

CARA DAN WAKTU PEMBERIAN
  • ASI perah bisa diberikan kepada bayi kapan pun ia menginginkannya. Sebelum diberikan hangatkan ASI lebih dulu. Caranya dengan meletakkan botol berisi ASI dalam mangkuk air panas. Jangan panaskan ASI langsung di atas api sebab dapat merusak komposisi dan kandungan gizinya.
  • Suapkan ASI suam-suam kuku dengan menggunakan sendok kecil atau pipet plastik. Bila menggunakan botol, kemungkinan bayi akan terbiasa mengisap dot sehingga kesulitan menyusu langsung dari payudara ibu. Cara mengisap dot dan puting susu ibu berbeda. Cara menyusu yang benar adalah seluruh aerola masuk ke mulut bayi. Jika tidak demikian, maka ASI keluarnya sedikit dan puting ibu jadi lecet.
  • Bila ASI perah Ibu tergolong sedikit, tak perlu khawatir. Awalnya mungkin bayi gelisah karena merasa kurang kenyang. Namun 3-4 hari kemudian, bayi akan beradaptasi dengan jumlah ASI perah yang terbatas itu sambil menunggu ibu kembali ke rumah.
Dedeh Kurniasih
Konsultan Ahli: dr. Nanis Sacharina Marzuki, Sp.A

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls